October 2009

2 articles in October 2009

Der Winter hat sich angefangen,
Der Schnee bedeckt das ganze Land,
Der Sommer ist hinweggegangen,
Der Wald hat sich in Reif verwandt.
Die Wiesen sind von Frost versehret,
Die Felder glänzen wie Metall;
Die Blumen sind in Eis verkehret,
Die Flüsse stehn wie harter Stahl.
Wolan, wir wollen von uns jagen
Durchs Feur das kalte Winterkleid;
Komt, laßt uns Holz zum Herde tragen
Und Kohlen dran, jetzt ist es Zeit.
Lasst uns den Fürnewein hergeben
Dort unten aus dem großen Fass!
Das ist das rechte Winterleben:
Ein’ heiße Stub’ und kühles Glas.
Wolan, wir wollen musizieren
Bei warmer Luft und kühlen Wein;
Ein ander mag sein’ Klagen führen,
Den Mammon nie lässt fröhlich sein.
Wir wollen spielen, scherzen, essen,
Solang’ uns noch kein Geld gebricht,
Doch auch der Schönsten nicht vergessen,
Denn wer nicht liebt, der lebet nicht.
Wir haben dennoch gnug zu sorgen,
Wann nun das Alter kommt heran;
Es weiß doch keiner, was ihm morgen
Noch vor ein Glück begegnen kann.
Drum will ich ohne Sorgen leben,
Mit meinen Brüdern fröhlich sein.
Nach Ehr’ und Tugend tu’ ich streben,
Den Rest befehl’ ich Gott allein.

Johann Rist (1607-1667)

Kenapa ya, ada aja orang yang “respektlos, unhöflich und unfreundlich” padaku, orang asing dinegeri ini. Selama disini aku mencoba menjadi “tamu” yang baik, berperilaku layaknya “tamu” dinegeri orang, mencoba untuk selalu hormat, ramah dan sopan. Tapi mereka lebih sering memandang aku ini rendah dihadapannya. Aku sedih banget rasanya.

Lebih² kejadian tadi pagi, ketika aku bermaksud minta memajukan “termin” (termin ku tanggal 10.12 jam 18:00), minta ganti jam pagi kalo bisa bulan Oktober ini karna mbak yang kemarin memperbolehkan aku datang pagi (banyak yang kosong). Mbak yang bertampang judes ini langsung menjawab tidak bisa tanpa mengecek buku termin nya dengan nada ketus. Aku bersikap tetap pada etika kesopanan dengan memohon. Mbak nya malah memundurkan “termin” ku jauh setelah termin awal di bulan Dezember. Aku memohon untuk dicek lagi, tapi mbak e cuma membuka sampe bulan November dan memberikan aku termin tanggal 24.11 jam 10:45. Aku nanya apa ngga bisa lebih pagi lagi mengingat jam nya nanti bakal mepet banget, jam 12 harus jemput anak² di Kiga. Mbak nya dengan nada tinggi bilang sudah tidak bisa lagi, sambil menggebrakkan tangannya ke meja. Aku sampe kaget dan langsung terdiam. Was ist los? apa yang salah denganku? *berpikir sejenak*

Saat itu, disekitarku ada beberapa orang. Astaghfirullah…hati ini seperti teriris. Keluar dari FA, langsung naik lift, sampe ngga kerasa airmataku deras bercucuran. Sakit banget rasanya… sabar…sabar…ini bukan yang pertama kalinya, cuma lebih tragis ajah! :( Baru semalam ngomongin tentang sakit hati dengan mas Anno…sekarang ini, langsung Allah kasih aku ujian… ya Allah, jauhkan aku dari sifat satu ini…