August 2009

3 articles in August 2009

Mein Fenster lehnt sich weit in den Abend hinaus,
Die Wolken stehen über den Dächern, ein Blumenstrauß,
Die Luft streichelt mich und ist sanft und voll großer Güte.
Ich aber halte die Hände gefaltet, denn ich bin müde,
Und höre verwundert auf das beschwingte Schreiten
Der Menschen, die auf der Straße vorübergleiten,
So sehr sind ihnen heute die Glieder leicht.
Nur ich liege, schwergebettet in meine Müde.
Manchmal höre ich einen Schritt, der Deinem gleicht,
Dann bin ich, Geliebter, wie die Musik der Schritte leicht
Und wie die Wolken über den Dächern silberne Blüte.

Maria Luise Weissmann, 1899 – 1929

Kejadian semalem, sampai sekarang aku masih kepikiran, dan kalo udah ga kuat mikirnya perutku rasanya mual dan pengen muntah. Aneh deh :( Hmm, ngga tau harus berbuat apa pada Ferry, adik iparku. Dia sudah gede, 30 tahun, tapi kelakuannya kayak anak 10 tahun. Kalo boleh aku bilang, salah asuhan.

Ngga tau gimana sih dulunya dia. Kalo menurutku kehidupannya monoton sekali, kesehariannya dirumah hanya main game dan baca comic, yang memberinya fantasy dan angan² yang tidak menentu. Semua itu dia tuangkan ke dalam real life nya. Pengen jadi ini itu, tapi tak kesampaian, pengen seperti ini itu tapi sebenernya tak pantas untuknya. Berlebih²an dan melebih²kan sebagai gaya hidupnya. Kasian. Apalagi sikap Mama yang selalu membelanya, ketika dia salah ato pun ketika berbohong. Parah! Kalo dikasih tau dia mencari pembenaran diri dan berusaha memainkan ‘lakon’nya mencari perhatian, dengan mengamuk. Ketika kita berusaha mencoba memberikan jalan keluar, dia malah menutup dan mencela kami. Menyedihkan sekali.

Wallahualam, mungkin hatinya sudah tertutup dengan kedengkiannya… Aku cuma bisa mendoakan dia, adik iparku satu²nya… Moga dia bisa berubah :)